Beranda

Selasa, 30 Juli 2013

Waktu Sholat Hanya Sebagai Penunjuk Waktu?

Sholat adalah salah satu kewajiban yang harus dijalankan manusia yang mengaku dirinya sebagai seorang muslim,baik laki laki maupun perempuan.
Sholat juga hukumnya wajib dan arti wajib itu sendiri adalah apabila kamu kerjakan kamu mendapatkan balasan pahala kebaikan dan apa bila kamu tinggalkan maka kamu berdosa, jadi apa bila ada diantara kita yang sudah dapat kewajiban untuk mengerjakan sholat itu tidak mengerjakannya maka sepertinya tak perlu diperjelas lagi apa yang kita dapatkan setiap kali setiap hari.

Kembali kejudul tulisan Waktu sholat hanya sebagai penunjuk waktu?,,sepertinya judulnya terlalu berlebihan.Tapi coba simak dari beberapa kejadian yang mungkin sering kita dengar dalam keseharian kita.

Waktu sholat sebagai alasan untuk mempercepat perjalanContoh ketika dijalan pas waktu sudah sore dan hampir magrib,, semua orang diperjalanan baik yang berkendara maupun yang berjalan kaki semua kelihatan terburu-buru dengan alasan hampir malam dan sudah mau mahgrib,lalu semua bergegas,,tapi apakah benar semua yang bergegas itu tujuannya mau sholat mahgrib walaualam,semua mungkin sudah tahu jawabannya 

Waktu sholat hanya sebagai alat untuk menakuti anak anak
Kita sering mendengar atau mungkin pernah melakukannya,ketika suatu ketika anak kita atau saudara kita masih ngobrol diluar rumah,,sering kita mendengar kata,ayo ngobrolnya jangan diluar sudah hampir magrib pamali,,tapi apakah ketika semua yang ngobrol tadi dan yang menyuruh masuk kedalam tadi sudah masuk apakah mereka sholat, terkadang lebih banyak yang ngomong juga malah nimbrung ikut ngobrol.
Atau sama anak anak berkata awas jangan diluar saja sudah magrhib nanti digondol setan atau kata-kata lainnya,tapi setelah itu yang menyuruh masuk dan mengatakan sudah masuk waktu magrib itu solat?,,walaualam

Waktu sholat hanya sebagai penunjuk waktu tertentu
Sering kita dengar atau mungkin kita sendiri pelakunya,,hehe
Ketika seseorang mempunya janji kepada seseorang teman atau kerabat sering mereka menggunakan waktu sholat untuk menentukan waktu pertemuan,,ketika ditanya klau mau ketemuan kapan brho maka kata yang sering kita dengar adalah nanti malam saja sudah sholat isyak,,mengapa sifulan memakai kata sesudah sholat isyak apakah karena dia mau sholat dulu baru ketemuan,,anda bisa jawab sendiri mana yang sering terjadi.Atau seorang teman berkata nanti ketemuannya pulang sekolah kira-kira jam 4 sudah Ashar,seringnya yang terjadi itu pertanda jam empat-tan bukan karena si teman mau sholat dulu baru ketemuan.

Masih banyak lagi waktu sholat dipakai sebagai hal yang tak semestinya,bukan dipakai sebagai pengingat bahwa telah masuk waktunya untuk menghadap Allah SWT yang memberikan waktu berapa ribu detik atau berapa jam buat kita hidup sehari dan diminta berbakti untuk-Nya hanya sepersekian persennya,,dalam sehari kita diberi waktu hidup 1x24 jam atau 24x60 menit,dari semua itu hanya diminta kambali waktu itu 5x15menit saja dan hasilnya buat diri kita sendiri.
Masihkah kita tak mengerti bahwa sholat itu adalah wajib?

Bandung,31 juli 2013,,ketika sudah masuk waktu sholat ashar


Sabtu, 27 Juli 2013

Polisi Tidur,Apa dan Mengapa dinamakan Polisi Tidur

Tulisan ini dibuat hanya karena iseng dan penasaran saja dengan istilah Polisi Tidur dan tidurannya di tengah
jalan lagi seolah polisi ini benar benar kurang kerjaan dan tak tahu peraturan sama sekali.
Mengapa saya katakan demikian?
karena jangankan tiduran ditengah jalan,berjalanpun harus dipinggir jalan,sedangkan polisi ini tidur ditengah jalan dan bukan cuma satu,terkadang banyak temannya,,maksutnya Polisi Tidur nya tak cuma satu,,hehe

Di Indonesia sendiri sering kita dengar istilah Polisi Tidur 
Yaitu tanda untuk para pengguna jalan supaya berhati hati.Oleh sebuah keputusan Menteri perhubungan tanda ini dibuat sebagai alat pengendali dan pengaman bagi para pemakai jalan.ini tentu saja bermaksud supaya kendaraan yang lewat supaya berjalan lambat.Biasanya tanda ini ada di komplek atau jalan jalan sempit ditengah perkampungan.

Tapi entah kenapa kita menamainya dengan Polisi Tidur.Malahan banyak yang memplesetkannya dengan berbagai macam kata kata plesetan.Ada yang mengatakan secara positif,katanya itu adalah gambaran betapa hebatnya polisi kita dalam rangka menjaga masyarakatnya hingga rela sampai harus tidur-tiduran di jalan demi menjag keamanan dan keselamatan berlalulintas.
Tapi tidak sedikit yang memplesetkannya negatif,mereka mengatakan bahwa karena polisi kita itu sangat malas,makanya mereka melakukan tugas sambil tidur-tiduran ditengah jalan lagi.Ada juga yang mengatakan dasar polisi ya,,tidur saja nyusahin apalagi kalau lagi gak tidur..ini hanya plesetan/gurauan,,jadi kalau ada polisi yang baca tulisan ini jangan sampai naik darah ya,,,hehehe

Lalu seperti apakah orang luar negeri menamai Polisi Tidur ini?
Bukan 'sleeping policemen' Mereka menyebutnya sebagai Speed Bump ada juga yang menyebutnya Speed Hump.Dengan tujuan sama dengan polisi tidur yaitu tentu saja untuk memperlambat kecepatan kendaran yang melewatinya.

Terserah anda mengartikannya bagaimana yang pasti Polisi Tidur ini dibuat demi kenyamanan para pengguna jalan.Walaupun kadang cara pembuatannya tidak memakai aturan dan terkadang memang mengganggu pengguna jalan terutama kendaraan sepeda motor,karena polisi tidurnya tinggi dan rapat jaraknya yang satu dengan yang lainnya.
Bahkan ada yang bilang begini 'iniPolisi Tidur apa Galangan Sawah,,karena tinggi dan besarnya polisi tidur tadi.

Diakhir tulisan ini saya minta maaf seandainya rekan saudaraku para polisi marah atau naik darah,karena tidak sedikitpun ada maksud untuk menghina atau melecehkan suatu lembaga,dalam hal ini kepolisian,,tapi lebih dari hanya sekedar rasa penasaran dari adanya istilah Polisi Tidur ini.
Dan apakah mungkin kata ini diganti dengan kata yang lebih keren,,Polisi Duduk misalnya,,hahaha,asal jangan polisisi tidur,,karena sepertinya tak pantas polisi tiduran ditengah jalan dan dilindas mobil motor dan sebagainya,,,

Dan sekali lagi tulisan ini dibuat tak bermaksud menghina atau merendahkan siapapun.

Wasallam,,,AFK






 

Jumat, 26 Juli 2013

Manusia Tak Malu Kepada Allah tapi Lebih Malu Kepada Anak Kecil

Judul tersebut di atas seolah mengatakan bahwa anak kecil lebih berwibawa atau lebih bisa membuat seorang manusia dewasa malu kepada anak kecil ketimbang malu akan kebesaran ALLAH SWT.
Judul diatas juga seolah menghina Kebesaran Allah SWT dengan membandingkannya dengan segala Kebesarannya.
Tapi bukan itu tujuan dari tulisan ini,,tulisan ini hanya sebagai bahan renungan bersama,dan mungkin ini pernah terjadi dilingkungan saudara,karena ini kejadian nyata,,,

Tulisan ini terinspirasi dari kejadian nyata seorang dari dua putera saya Zyaky Fadilah Dw adik dari Krisna Andrio.
Pada suatu hari dibulan Puasa ini,anak saya Zyaky Fadilah Dw (Fadil) ini diajak Ibunya main ketempat seorang teman.Teman saya ini sehat,ganteng dan termasuk orang yang berada terlihat dari tinggalnya saja diperumahan yang cukup elit di kota Bandung ini,jadi secara lahiriah tak ada halangan teman ini untuk tidak berpuasa.,tapi sayangnya kebanyakan dari anggota keluarganya tak berpuasa termasuk teman saya ini,,(maaf bukan bermaksut ghiba).

Singkat cerita,karena sudah akrab teman saya ini dan keluarganya pun tak canggung untuk menunjukan bahwa mereka tak berpuasa,mungkin mereka berpikir ngapaiin capek2 puasa emang ada yang melarang untuk tidak puasa,gak adakan,mungkin pikiran ini juga ada di otak orang2 yang tak berpuasa.
Kemudian terjadilah apa yang saya katakan seperti judul diatas,,,,,
Keluarga teman saya ini,kebetulan lagi rame menyambut kelahiran anaknya jadi ada sedikit saudara yang datang,makan dan minum dengan santainya,seolah bukan bulan puasa,,mungkin mereka tak malu karena yang lihat masih hitungan teman dan saudara,sedangkan pikiran klau Allah SWT lihat mungkin tak ada dalam pikiran mereka.
Asyik mereka makan dan minum dan dilihatin oleh si Fadil terjadilah percakapan ini,,
Teman Saya (TS) :ndek mau makan apa,atau mau minum,,,
Fadil  (F)  : gak,, fadil puasa
TS      : ah masa puasa?
F         : iya fadil puasa,,emangnya Om gak puasa,orang gak puasa kata bapak dosa,, (mungkin karena kepolosannya dia ngomongnya hanya nyeletuk,umurnya baru 6th lebih sedikit)
TS       : iya Om gak puasa,soalnya Om kesiangan sahurnya  (pasti boongkan,klau mau puasa gak sahur juga bisa kok)
F          : tapi gak puasa kan dosa,,,,?
TS        : JADI MALU NIH SAMA ANAK KECIL,,hahaha,,,(sambil tertawa dan hebatnya kata diucapan bukan oleh teman saya sendiri tapi yang lainnya juga)

Mengapa Ada kata Jadi malu sama anak kecil (dan sepertinya kata2 ini sering terucap),,,
Mangapa harus malu kepada anak kecil,mengapa tidak malu kepada Allah SWT? Ataukah mereka tidak berpikir takut dan malu kepada manusia bisa pergi untuk menjahuinya pindah tempat,daerah atau negara,supaya tak malu kepada orang yg bisa membuatnya malu,,tapi kalau malu atau dihinakan ALLAH SWT kemana mereka akan sembunyi dan menghindar, tak akan bisa.

Jadi alangkah ironisnya manusia ini,meraka lebih malu dan takut dihinakan manusia daripada dihinakan dan dimurka oleh yang menciptakan manusia termasuk dianya sendiri,,nauzubilla.

Semoga kita menjadikan diri kita lebih Malu dan Takut kepada Allah SWT,dari pada kepada seorang manusia yang kalau dilihat dari penciptaannya terjadinya sangat lah ini,karena manusia itu tercipta dari setetes air hina yang kemudian disempurnakan oleh Allah SWT,sehingga akhirnya menjadi manusia seperti sekarang ini,,ini terjadi pada saya dan anda sekalian.
Mari mulai sekarang malu dan takut hanya kepada Allah SWT,,,,bukan kepada makhlukNya

Sabtu, 06 Juli 2013

Mengapa Laki2 Boleh Berpoligami dan Wanita tabu Berpoliandri

Tulisan ini saya buat karena ada sesuatu yang menggelitik akal dan perasaanku,,,
Percakapan ini terjadi antara seorang perempuan yang sangat modern dan ter pelajar dengan seorang-
katakanlah petani atau orang desa yang notabenenya hanya seoarng yang berpikir secara nalar dan simple.

Tulisan ini juga karena aku sering mendengar adanya perasaan perempuan yang modern dan merasa haknya
sama dengan kaum lelaki,dan apa bila tak disamakan maka itu dianggap tak adil atau diskrimikasi,,

Tulisan ini juga tak ada hubungannya dengan agama manapun karena menurut saya ini semua untuk manusia
tk terbatas agama,karena sangat masuk akal,tanpa ada alasan ayat atau dalil2 yang perlu pemikiran berat.

Ceritanya dimulai dari seorang wanita modern dan terpelajar,cantik dan menarik serta pintar,bertemu dengan
seorang petani atau dengan kata lain orang biasa (maaf)
Wanita ini merasa ketidak adilan karena dia merasa adanya ketidak adilan,mengapa lelaki boleh mempunya
Isteri lebih dari satu,dua,tiga bahkan empat,poligami,sedangkan perempuan tak boleh atau tabu bersuami lebih dari satu,bukan cerai lo,,karena klau cerai terus bersuami lagi itu tetap monoandri bukan poliandri
Wanita Modern : Mengapa perempuan tak boleh mempunya suami lebih dari satu?
Petani   : Karena sebaiknya perempuan itu mempunyai seorang suami,,
W M : mengapa begitu,sedangkan lelaki boleh mempunyai isteri lebih dari satu bahkan 4 juga katanya boleh?
Petani (sambil tersenyum)  :  Karena perempuan wanita itu tak punya pembuahan atau bibit,coba anda bayangkan,seandainya perempuan itu mempunya 2 orang suami saja tak perlu 3 atau 4 ,,,kedua suaminya ini menggauli dan kemudian hamil,,siapa yang bisa memastikan itu anak suami ke 1 atau kedua,karena semua menggaulinya,,bisa dibayangkan klau suaminya sampai 3 dan 4,,bapaknya suami yang keberapa
Beda sama laki2 walaupun isterinya 4 dan semuanya hamil dan melahirkan bisa dipastikan bapaknya yang satu,,,
WM : ,,,,,,

Maaf tulisan ini tak bermaksud memojokan suatu jenis kelamin atau pendidikan dll,,,ini hanya suatu gambaran,bahwa ada sesuatu yang tak bisa disejajarkan hak lelaki dan perempuan,,
Karena perempuanpun mempunyai keistimewaan yang tak mungkin dimiliki oleh laki2,seperti mengandung dan melahirkan.
Tulisan ini juga bukan bermaksud mengatakan atau ajakan untuk berpoligami,,,
Isteri satu itu lebih dan sangat lebih baik dari beristeri lebih dari satu,,,